BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Pendidikan
menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaranya adalah peningkatan
kualitas SDM. Oleh sebab itu,pendidikan
juga merupakn alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan. Terdapat
suatu kesan bahwa presepsi masyarakat umum tentang arti pembangunan semata-mata
hanya beruang lingkup pembangunan material atau pembangunan fisik berupa
gedung,jembatan,pabrik dan lain-lain. Padahal sukses tidaknya pembangunan fisik
itu justru sangat ditentukan oleh keberhasilan di dalam pembangunan spiritual,
yang secara bulat diartikan pembngunan manusia, dan yang terakhir ini menjadi
tugas utama pendidikan.
Presepsi
keliru tentang arti pembangunan,yang menganggap bahwa pembangunan itu hanya
semata-mata pembangunan material dapat berdampak mengahmbat pembangunan sisitem
pendidikan, karena pembangunan itu semestinya bersifat komperhesif yaitu
mencangkup pembangunan manusia dan lingkunganya.
Pendidikan
menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaranya adalah peningkatan
kualitas SDM.Peranan pendidikan sangat berpengaruh dalam pembangunan suatu
Negara karena Negara yang maju sudah pasti memiliki mutu pendidikan yang sangat
baik di negaranya . karena jika Negara mempunyai generasi penerus yang cerdas
pasti para penerus akan memperbaiki pembangunan terhadap Negara . pendidikan
sangatlah penting untuk menentukan kedudukan suatu bangsa, ilmu pengetahuan teknologi suatu Negara juga
mempengaruhi kemajuan Negara . contoh saja Indonesia , Negara kita ini masih lemah
dari sektor pendidikan dibanding Negara maju seperti jepang , jerman , Negara
maju lainnya . karena di Negara Indonesia masih banyak masalah pendidikan yang
belum diselesaikan oleh pemerintah seperti masih banyaknya bangunan sekolah
yang tidak layak untuk belajar dan pengembangan metode belajat yang masih jauh
dari harapan . maka dari itu Indonesia sampai saat ini masih di kategori kan
sebagai Negara berkembang . contoh saja seperti Negara maju jepang , jepang
terkenal dengan teknologinya yang berkembang sangat pesat hal ini tidak lepas
dari pendidikan yang sangat baik di jepang . karena jepang sangat mementingkan
pendidikan agar muncul para penerus negaranya yang memiliki tingkat intelektual
yang kuat dan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi hal inilah
yang membuat jepang menjadi Negara maju . karena syarat Negara yang paling
utama untuk menjadi Negara maju adalah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) yang tinggi . seharusnya pemerintah Indonesia bisa berkaca dari jepang
untuk memajukan mutu pendidikan Indonesia agar kelak Indonesia bisa menjadi
Negara maju dan terlepas dari angka kemiskinan yang tinggi saat ini
1.2
Rumusan
masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan pembangunan nasional?
2.
Apa yang dimaksud
dengan pendidikan nasional?
3.
Apa tujuan dari
pendidikan dan pembangunan nasional?
4.
Apa saja peran dan
fungsi pendidikan dan pembangunan nasional?
5.
Apa saja msalah pokok
yang timbul dalam perkembangan pendidikan dan pembangunan nasional?
1.3
Tujuan
Adapun
tujuan dari rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui perkembangan
pendidikan di indonesia
2.
Mengtahui perkembangan
pembangunan nasonal di indonesia
3.
Mengetahui tujuan dari
pendidikan nasional dan pembangunan nasional
4.
Mengetahui paran
pendidikan dan pembangunan nasional dalam memajukan masyarakat
5.
Mengetahui masalah yang
ada guna mancari solusi dari masalah tersebut untuk mempercepat perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pembangunan
nasional
2.1.1
Batasan
Sumitro Djojohadikusumo
menyatakan:”pembangunan ekonomi berarti suatu proses perubahan struktural dalam
perimbngan-perimbangan ekonomiyang terdapat dalam masyarakat.”pembangunan
ekonomi berarti suatu proses perubahan strukutur produksi,struktur penduduk dan
mata pencaharian dan struktur lalulintas barang,jasa dan modal dalam hubungan
internasional.Apabila konsep ini di terapkan untuk pengertian pemabangunan
negara kebangsaan,yang tercangkup di dalam struktural politik dan pertahanan
keamanan,struktur ekonomi,serta struktur tata masyarakat dan budaya.
2.1.2
Tujuan
Pembangunan kehidupan negara
kebangsaan Indonesia atau pembangunan nasional pada akhirnya harus bertujuan
mencapai negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat serta adil dan makmur
berdasarkan Pancasila, yang mampu:
a) Melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b) Memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Pelaksanaan pembangunan mancakup
aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan
berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka
mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih
maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan
kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Indonesia secara benar, adil, dan merata, serta mengembangkan kehidupan
masyarakat dan penyelenggara negara yang maju dan demokratis berdasarkan
Pancasila.
Hakikat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Hal ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah
sebagai berikut :
1) Ada keselarasan, keserasian,
keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan.
Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk
pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur manusia,
unsur sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang.
2)
Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah
tanah air.
3)
Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga
pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan
masyarakat maju yang tetap berkepriadian Indonesia pula.
4)
Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat
adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan,
membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan
kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi
dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Adapun visi dan misi dari pembangunan
nasional yaitu:
Visi
Terwujudnya
masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju,
dan sejahtera dalam wadah negara Republik Indonesia yang didukung oleh manusia
Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, cinta
tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin.
Misi
Untuk
mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misi yang diterapkan adalah
sebagai berikut :
1) Pengamalan Pancasila secara
konsisten dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
2) Penegakan kedaulatan rakyat dalam
segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Peningkatan pengamalan ajaran
agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan persaudaraan umat
beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun dan damai.
4) Penjaminan kondisi aman, damai,
tertib dan ketenteraman masyarakat.
5) Perwujudan sistem hukum nasional
yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan
keadilan dan kebenaran
6) Perwujudan kehidupan sosial
budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap
pengaruh globalisasi.
7) Pemberdayaan masyarakat dan
seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan
koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan, bersumber daya alam, dan sumber daya manusia
yang produktif, mandiri maju, berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
8) Perwujudan otonomi daerah dalam
rangka pengembangan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia.
9) Perwujudan kesejahteraan rakyat
yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat
serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang,
papan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja.
10) Perwujudan aparatur negara yang
berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna, produktif,
transparan; yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
11) Perwujudan sistem dan iklim
pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia,
kreatif, inovatgif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin,
bertanggungjawab, berketerampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
12) Perwujudan politik luar negeri
yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam
menghadapi perkembangan global.
Visi (impian/harapan) dan misi
(hal-hal yang akan dilakukan untuk mencapai visi) tersebut merupakan dasar dan
rambu-rambu untuk mencapai tujuan bangsa dan cita-cita nasional.
2.1.3
Strategi Pelaksanaan
Pencapaian
tujuan akhir pembangunan nasional Indonesia dilakukan dengan jalan melaksanakan
serangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh
kehidupan bernegara kebangsaan yang berdasarkan Pancasila.
Rangkaian
upaya pembangunan tersebut dibagi dalam tahap-tahap pembangunan jangka penjang
selama 25 tahun, dan setiap pembangunan jangka panjang dibagi dalam lima tahap
pembangunan jangka pendek yang berlangsung selama lima tahun. Strategi dasar
pembangunann nasional Indonesia selama kurang lebih 30 tahun, baik jangka
panjang maupun jangka pendek, bertumpu pada pembangunan ekonomi yang terkait
dengan pembangunan bidang-bidang lainnya.
2.1.4
Karakteristik
a) Pembangunan nasional Indonesia
merupakan bentuk pengamalan Pancasila secara serasi dan kesatuan yang utuh
b) Pembangunan nasional Indonesia
merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya
c) Pembangunan nasional Indonesia
dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan berlanjut
untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan
yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju
d) Pembangunan nasional Indonesia
adalah pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat dilaksanakan disemua aspek
kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan aspek
pertahanan keamanan, dengan senantiasa harus merupakan perwujudan Wawasan Nusantara serta memperkuat Ketahanan
Nasional.
e) Trilogi pembangunan, yaitu:
pertumbuhan ekonomi, pemerataan, dan stabilitas nasiona.
2.1.5
Asas
a) Kemampuan dan Ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
b) Manfaat
c) Demokrasi Pancasila
d) Adil dan Merata
e) Keseimbangan, Keserasian dan
Keselarasan dalam Perikehidupan
f) Hukum
g) Kemandirian
h) Kejuangan
i)
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
2.1.6
Kedudukan Pembangunan Pendidikan
a) Pembangunan Pendidikan merupakan
subordinat atau bagian dari keseluruhanPembangunan Nasional Indonesia. Menurut
GBHN 1993, Pembangunan Nasional Indonesia mencakup tujuh bidang, yaitu:
·
Bidang Ekonomi
·
Bidang Kesejahteraan Rakyat , Pendidikan, dan Kebudayaan
·
Bidang Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
·
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
·
Bidang Hukum
·
Bidang Politik, Aparatur Negara, Penerangan, Komunikasi dan
Media Masa
·
Bidang Pertahanan dan Keamanan.
Dalam bahasa sistem dapat dikatakan
bahwa sistem Pembangunan Nasional Indonesia terdiri dari tujuh subsistem
penbangunan, dan pembangunan pendidikan merupakan salah satu komponen atau
sektor pembangunan dari subsistem atau Bidang Kesejahteraan Rakyat, Pendidikan,
dan Kebudayaan.
b) Peranan Pembangunan Nasional
Pembangunan
Nasional merupakan lingkungan proksimal dari Pembangunan Pendidikan Nasional.
Sebagai lingkungan proksimal, Pembangunan Nasional mempunyai peranan sebagai
berikut:
1) Payung Pembangunan Pendidikan
Nasional, yang berfungsi menjadi salah satu pembatas lingkungan Pembangunan
Pendidikan Nasional, dan parameter atau tolak ukur kontribusi keberhasilan
fungsi Pembangunan Pendidikan Nasional terhadap Pembangunan Nasional.
2) Sumber yang memberikan masukan pada
Pembangunan Nasional berupa hasil-hasil pembangunan dari sektor-sektor yang
lainnya, yang diterima oleh Pembangunan Pendidikan Nasional, berupa:
a) Informasi
§ Informasi pokok
§ Informasi Operasional
b) Energi (Tenaga)
§ Penyediaan Tenaga Pendidikan
§ Penyediaan sukarelawan
c) Bahan-bahan
§ Penyediaan dana dari GNP berupa
anggaran belanja pendidikan
§ Penyediaan dana dari keluarga dan
masyarakat
§ Penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan
§ Penyediaan Teknologi Pendidikan.
2.2
Pendidikan Nasional
2.2.1
Pembangunan Pendidikan
a)
Batasan
Pembangunan Pendidikan adalah proses
perombakan struktural subsistem administratif yang berkenan dengan pengelolaan
pendidikan dan subsistem operasional yang berkenan dengan pengelolaan
pendidikan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setiap satuan pendidikan
agar tercapai tingkat partisipasi, efisiensi, efektivitas, dan relevansi
pendidikan yang tinggi.
b)
Masalah pokok
1) Masalah Partisipasi Pendidikan
·
Kondisi sosial ekonomi keluarga
·
Kondisi fisik dan mental calon peserta didik
·
Kondisi tempat pendidikan yang tersedia
·
Tingkat aspirasi masyarakat tentang peranan dan pentingnya
pendidikan bagi hidup
·
Daerah jangkauan satuan pendidikan
2) Masalah Efisiensi Pendidikan
Masalah ini berkenaan dengan proses
pengubahan atau transformasi masukan produk (input) menjadi produk (output).
Masalah transformasi pendidikan
berkenaan dengan masalah mutu:
·
Tenaga kependidikan
·
Peserta didik
·
Kurikulum
·
Sarana dan prasarana pendidikan
·
Suasana sosial budaya
3) Masalah Efektivitas Pendidikan
Masalah efektivitas pendidikan
berkenaan dengan:
·
Kesesuaian jumlah tamatan yang dapat dihasilkan dengan
jumlah tamatan yang diharapkan atau yang seharusnya dapat dihasilkan dalam setiap
satuan pendidikan
·
Kesesuaian mutu tamatan yang dapat diharapkan dengan mutu
tamatan yang diharapkan dalam menguasai kemampuan-kemampuan kognitif, efektif,
psikomotor.
4) Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah
Relevansi Pendidikan adalah masalah kesesuaian tamatan yang dihasilkan
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat, baik sebagai tenaga kerja maupun
sebagai pribadi dan anggota masyarakat pada umumnya. Masalah relevansi
pendidikan sedikit banyak berkenaan dengan:
·
Ketersediaannya lapangan kerja dalam masyarakat
·
Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam jenis dan
tugas-tugas pekerjaan
·
Aspirasi dan tuntutan masyarakat yang terus meningkat dalam
upaya mencapai mutu kehidupan
·
Mutu dan perolehan tamatan yang dihasilkan sekolah secara
faktual tidak dapat memenuhi harapan dan kebutuhan dunia kerja.
c) Karakteristik
1)
Pembangunan pendidikan adalah pembangunan manusia seutuhnya.
2) Pembangunan
pendidikan berpusat pada pembangunan operasional dalam bentuk kegiatan belajar
mengajar, yang ditunjang oleh pembangunan informasi pengelolaan pendidikan di
tingkat pusat, wilayah dan sekolah yang membangun. Komponen pendidikan
antara lain berupa pembangunan:
a.
Peraturan perundang – undangan kependidikan
b.
Kurikulum pendidikan untuk semua jenis satuan pendidikan
c.
Sarana dan prasarana pendidikan
d.
Teknologi pendidikan
e.
Dana pendidikan
f.
Tenaga kependidikan
3) Pembangunan
pendidikan adalah pembangunan pelayanan umum yang profesional, atau yang
terdapat dan menyenangkan dalam hal pengembangan keseluruhan kemampuan secara
optimal dan bermanfaat bagi hidup.
4)
Pembangunan pendidikan merupakan pembangunan yang memerlukan waktu yang
panjang berkesinambungan, paling tidak satu generasi untuk dapat melihat hasil
– hasil secara utuh.
5)
Pembangunan pendidikan menghasilkan orang – orang yang terdidik yang
biasanya disebut mencapai kedewasaan.
6)
Pembangunan pendidikan memberikan hasil – hasil pendidikan yang berupa
orang – orang terdidik, yang diharapkan bermanfaat bagi pembangunan nasional.
2.2.2 Fungsi dan Peranan Hasil Pendidikan
a)
Fungsi Pendidikan Umumnya
1) Konversi atau
pewarisan peradaban masa lampau
·
Pendidikan mewariskan peradaban masa
lampau, karena melalui orang-orang yang terdidik, kehidupan masa lampau
dipertahankan, sehingga peradaban masa lampau tidak disia-siakan atau
digunakan. Dengan mewariskan dan menggunakan karya dan pengalaman masa lampau,
pendidikan menjadi pengawal peradaban, perantara penerusan peradaban,
pemelihara peradaban, dan penggudangan peradaban. Orang-orang terdidik menjadi
bayangkara, penghubung, penangkap, dan penyimpan sementara kekayaan peradaban
masa lampau.
·
Pendidikan sebagai usaha sadar,
membantu generasi muda mempergunakan kekayaan yang ada dalam peradaban lama
dalam bentuk ilmu, seni, dan cita-cita, sebagai isi bahan ajar yang
disampaikan. Generasi muda sebagai pembawa peradaban masa lampau berfungsi sebagai
penyimpan khazanah peradaban lama, dengan cara mengekspresikannya dalam bentuk
perbuatan atau karya budaya, penyebar peradaban lama.
2)
Preservasi atau pemelihara peradaban masa lampau
3)
Pengembangan peradaban masa mendatang
Orang-orang
terdidik secara langsung atau tidak langsung turut melahirkan revolusi industri
yang selanjutnya berkembang menuju terciptanya peradaban industri sebagai
pengganti kebudayaan agraris. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu
sektor pembangunan yang diharapkan agar turut menciptakan kebudayaan industri.
b) Peranan
Pendidikan dalam Pembangunan
Berkaitan
dengan peranan pendidikan dalam pembangunan nasional muncul dua paradigma yang
menjadi kiblat bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan kebijakan
pendidikan: Paradigma Fungsional dan paradigma Sosialisasi. Paradigma
Fungsional melihat bahwa keterbelakangan dan kemiskinan dikarenakan negara
tidak mempunyai cukup penduduk yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap
modern. Menurut pengalaman masyarakat di Barat, lembaga pendidikan formal
sistem persekolahan merupakan lembaga utama mengembangkan pengetahuan malatih,
kemampuan dan keahlian serta menanamkan sikap modern para individu yang
diperlukan dalam proses pembangunan. Bukti-bukti menunjukan adanya kaitan yang
erat antara pendidikan formal seseorang dan partisipasinya dalam pembangunan.
Perkembangan lebih lanjut muncul, tesis Human Investment, yang menyatakan bahwa
investasi dalam diri manusia lebih menguntungkan, memiliki economic rate of
return yang lebih tinggi di bandingkan dengan investasi dalam bidang fisik.
Peranan
pendidikan dalam pembangunan adalah:
·
Mengembangkan Teknologi Baru
·
Menjadi Tenaga Produktif dalam
Bidang Konstruksi
·
Menjadi Tenaga Produktif yang Menghasilkan Barang dan Jasa
·
Pelaku Generasi dan Penciptaan
Budaya
·
Konsumen Barang dan Jasa
c) Peranan Manusia dalam Pembangunan
1)
Manusia sebagai Produsen
Sebagai produsen, mereka berperan sebagai:
a)
Pencipta rancang bangun atau
gagasan-gagasan, baik yang bersifat cita-cita maupun teknologi baru. Dengan
demikian mereka berperan sebagai:
·
Peneliti gagasan-gagasan dan
teknologi baru
·
Pengembang gagasan-gagasan dan
teknologi baru
b)
Pengelola operasi-operasi yang
terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, lembaga-lembaga, sosial
budaya, politik, pertahanan keamanan, dan sebagainya. Sehubungan dengan hal
ini, mereka berperan sebagai:
·
Perencana
·
Pemimpin
·
Pengawas
c)
Pelaksana operasi-operasi yang
terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, lembaga-lembaga, sosial
budaya, politik, pertahanan keamanan, dan sebagainya. Mereka berperan sebagai:
·
Tenaga kerja teknis administratif
·
Tenaga kerja teknis operasional
2)
Manusia sebagai Konsumen
Manusia
dalam pembangunan dapat pula berperan sebagai konsumen dari hasil-hasil
pembangunan. Mereka berperan sabagai:
·
Pengguna atau penikmat hasil-hasil
pembangunan, baik yang berupa barang-barang kebutuhan hidup maupun jasa
·
Penilai mutu hasil-hasil
pembangunan, baik yang berupa barang-barang kebutuhan hidup maupun jasa.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Bahwa Pendidikan
menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaranya adalah peningkatan
kualitas SDM. Oleh sebab itu,pendidikan
juga merupakn alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA
Redja
Mudyahardjo “Pengantar Pendidikan” Sebuah
Studi Awal Tentang dasar-dasar pendidikan pada umumnya dan Pendidikan di
Indonesia (buku Perpustakaan STKIP PGRI Tulungagung)