Minggu, 02 November 2014

MAKALH HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaranya adalah peningkatan kualitas SDM.  Oleh sebab itu,pendidikan juga merupakn alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan. Terdapat suatu kesan bahwa presepsi masyarakat umum tentang arti pembangunan semata-mata hanya beruang lingkup pembangunan material atau pembangunan fisik berupa gedung,jembatan,pabrik dan lain-lain. Padahal sukses tidaknya pembangunan fisik itu justru sangat ditentukan oleh keberhasilan di dalam pembangunan spiritual, yang secara bulat diartikan pembngunan manusia, dan yang terakhir ini menjadi tugas utama pendidikan.
Presepsi keliru tentang arti pembangunan,yang menganggap bahwa pembangunan itu hanya semata-mata pembangunan material dapat berdampak mengahmbat pembangunan sisitem pendidikan, karena pembangunan itu semestinya bersifat komperhesif yaitu mencangkup pembangunan manusia dan lingkunganya.
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaranya adalah peningkatan kualitas SDM.Peranan pendidikan sangat berpengaruh dalam pembangunan suatu Negara karena Negara yang maju sudah pasti memiliki mutu pendidikan yang sangat baik di negaranya . karena jika Negara mempunyai generasi penerus yang cerdas pasti para penerus akan memperbaiki pembangunan terhadap Negara . pendidikan sangatlah penting untuk menentukan kedudukan suatu bangsa,  ilmu pengetahuan teknologi suatu Negara juga mempengaruhi kemajuan Negara . contoh saja Indonesia , Negara kita ini masih lemah dari sektor pendidikan dibanding Negara maju seperti jepang , jerman , Negara maju lainnya . karena di Negara Indonesia masih banyak masalah pendidikan yang belum diselesaikan oleh pemerintah seperti masih banyaknya bangunan sekolah yang tidak layak untuk belajar dan pengembangan metode belajat yang masih jauh dari harapan . maka dari itu Indonesia sampai saat ini masih di kategori kan sebagai Negara berkembang . contoh saja seperti Negara maju jepang , jepang terkenal dengan teknologinya yang berkembang sangat pesat hal ini tidak lepas dari pendidikan yang sangat baik di jepang . karena jepang sangat mementingkan pendidikan agar muncul para penerus negaranya yang memiliki tingkat intelektual yang kuat dan memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi hal inilah yang membuat jepang menjadi Negara maju . karena syarat Negara yang paling utama untuk menjadi Negara maju adalah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang tinggi . seharusnya pemerintah Indonesia bisa berkaca dari jepang untuk memajukan mutu pendidikan Indonesia agar kelak Indonesia bisa menjadi Negara maju dan terlepas dari angka kemiskinan yang tinggi saat ini

1.2  Rumusan masalah
                                 1.         Apa yang dimaksud dengan pembangunan nasional?
                                 2.         Apa yang dimaksud dengan pendidikan nasional?
                                 3.         Apa tujuan dari pendidikan dan pembangunan nasional?
                                 4.         Apa saja peran dan fungsi pendidikan dan pembangunan nasional?
                                 5.         Apa saja msalah pokok yang timbul dalam perkembangan pendidikan dan pembangunan nasional?
1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah adalah sebagai berikut:
                                 1.         Mengetahui perkembangan pendidikan di indonesia
                                 2.         Mengtahui perkembangan pembangunan nasonal di indonesia
                                 3.         Mengetahui tujuan dari pendidikan nasional dan pembangunan nasional
                                 4.         Mengetahui paran pendidikan dan pembangunan nasional dalam memajukan masyarakat
                                 5.         Mengetahui masalah yang ada guna mancari solusi dari masalah tersebut untuk mempercepat perkembangan










BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pembangunan nasional
2.1.1        Batasan
Sumitro Djojohadikusumo menyatakan:”pembangunan ekonomi berarti suatu proses perubahan struktural dalam perimbngan-perimbangan ekonomiyang terdapat dalam masyarakat.”pembangunan ekonomi berarti suatu proses perubahan strukutur produksi,struktur penduduk dan mata pencaharian dan struktur lalulintas barang,jasa dan modal dalam hubungan internasional.Apabila konsep ini di terapkan untuk pengertian pemabangunan negara kebangsaan,yang tercangkup di dalam struktural politik dan pertahanan keamanan,struktur ekonomi,serta struktur tata masyarakat dan budaya.
2.1.2        Tujuan
Pembangunan kehidupan negara kebangsaan Indonesia atau pembangunan nasional pada akhirnya harus bertujuan mencapai negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat serta adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yang mampu:
a)      Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b)      Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara benar, adil, dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggara negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah sebagai berikut :
1) Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur manusia, unsur sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang.
2) Pembangunan adalah  merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air.
3) Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepriadian Indonesia pula.
4) Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Adapun visi dan misi dari pembangunan nasional yaitu:
 Visi
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah negara Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin.
Misi
Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misi yang diterapkan adalah sebagai berikut :
1) Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
2) Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun dan damai.
4) Penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan ketenteraman masyarakat.
5) Perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran
6) Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan  terhadap pengaruh globalisasi.
7) Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan, bersumber daya alam, dan sumber daya manusia yang produktif, mandiri maju, berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
8) Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pengembangan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.
9) Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja.
10) Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna, produktif, transparan; yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
11) Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatgif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggungjawab, berketerampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
12) Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.
Visi (impian/harapan) dan misi (hal-hal yang akan dilakukan untuk mencapai visi) tersebut merupakan dasar dan rambu-rambu untuk mencapai tujuan bangsa dan cita-cita nasional.
2.1.3        Strategi Pelaksanaan
Pencapaian tujuan akhir pembangunan nasional Indonesia dilakukan dengan jalan melaksanakan serangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan bernegara kebangsaan yang berdasarkan Pancasila.
Rangkaian upaya pembangunan tersebut dibagi dalam tahap-tahap pembangunan jangka penjang selama 25 tahun, dan setiap pembangunan jangka panjang dibagi dalam lima tahap pembangunan jangka pendek yang berlangsung selama lima tahun. Strategi dasar pembangunann nasional Indonesia selama kurang lebih 30 tahun, baik jangka panjang maupun jangka pendek, bertumpu pada pembangunan ekonomi yang terkait dengan pembangunan bidang-bidang lainnya.
2.1.4        Karakteristik
a)      Pembangunan nasional Indonesia merupakan bentuk pengamalan Pancasila secara serasi dan kesatuan yang utuh
b)      Pembangunan nasional Indonesia merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya
c)      Pembangunan nasional Indonesia dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju
d)     Pembangunan nasional Indonesia adalah pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat dilaksanakan disemua aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan aspek pertahanan keamanan, dengan senantiasa harus merupakan perwujudan  Wawasan Nusantara serta memperkuat Ketahanan Nasional.
e)      Trilogi pembangunan, yaitu: pertumbuhan ekonomi, pemerataan, dan stabilitas nasiona.
2.1.5        Asas
a)      Kemampuan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b)      Manfaat
c)      Demokrasi Pancasila
d)     Adil dan Merata
e)      Keseimbangan, Keserasian dan Keselarasan dalam Perikehidupan
f)       Hukum
g)      Kemandirian
h)      Kejuangan
i)        Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
2.1.6        Kedudukan Pembangunan Pendidikan
a)      Pembangunan Pendidikan merupakan subordinat atau bagian dari keseluruhanPembangunan Nasional Indonesia. Menurut GBHN 1993, Pembangunan Nasional Indonesia mencakup tujuh bidang, yaitu:
·         Bidang Ekonomi
·         Bidang Kesejahteraan Rakyat , Pendidikan, dan Kebudayaan
·         Bidang Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
·         Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
·         Bidang Hukum
·         Bidang Politik, Aparatur Negara, Penerangan, Komunikasi dan Media Masa
·         Bidang Pertahanan dan Keamanan.
Dalam bahasa sistem dapat dikatakan bahwa sistem Pembangunan Nasional Indonesia terdiri dari tujuh subsistem penbangunan, dan pembangunan pendidikan merupakan salah satu komponen atau sektor pembangunan dari subsistem atau Bidang Kesejahteraan Rakyat, Pendidikan, dan Kebudayaan.
b)      Peranan Pembangunan Nasional
Pembangunan Nasional merupakan lingkungan proksimal dari Pembangunan Pendidikan Nasional. Sebagai lingkungan proksimal, Pembangunan Nasional mempunyai peranan sebagai berikut:
1)      Payung Pembangunan Pendidikan Nasional, yang berfungsi menjadi salah satu pembatas lingkungan Pembangunan Pendidikan Nasional, dan parameter atau tolak ukur kontribusi keberhasilan fungsi Pembangunan Pendidikan Nasional terhadap Pembangunan Nasional.
2)      Sumber yang memberikan masukan pada Pembangunan Nasional berupa hasil-hasil pembangunan dari sektor-sektor yang lainnya, yang diterima oleh Pembangunan Pendidikan Nasional, berupa:
a)      Informasi
§  Informasi pokok
§  Informasi Operasional
b)      Energi (Tenaga)
§  Penyediaan Tenaga Pendidikan
§  Penyediaan sukarelawan
c)      Bahan-bahan
§  Penyediaan dana dari GNP berupa anggaran belanja pendidikan
§  Penyediaan dana dari keluarga dan masyarakat
§  Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan
§  Penyediaan Teknologi Pendidikan.

2.2  Pendidikan Nasional
2.2.1        Pembangunan Pendidikan
a)      Batasan
Pembangunan Pendidikan adalah proses perombakan struktural subsistem administratif yang berkenan dengan pengelolaan pendidikan dan subsistem operasional yang berkenan dengan pengelolaan pendidikan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setiap satuan pendidikan agar tercapai tingkat partisipasi, efisiensi, efektivitas, dan relevansi pendidikan yang tinggi.
b)     Masalah pokok
1)      Masalah Partisipasi Pendidikan
·         Kondisi sosial ekonomi keluarga
·         Kondisi fisik dan mental calon peserta didik
·         Kondisi tempat pendidikan yang tersedia
·         Tingkat aspirasi masyarakat tentang peranan dan pentingnya pendidikan bagi hidup
·         Daerah jangkauan satuan pendidikan
2)      Masalah Efisiensi Pendidikan
Masalah ini berkenaan dengan proses pengubahan atau transformasi masukan produk (input) menjadi produk (output).
Masalah transformasi pendidikan berkenaan dengan masalah mutu:
·         Tenaga kependidikan
·         Peserta didik
·         Kurikulum
·         Sarana dan prasarana pendidikan
·         Suasana sosial budaya
3)      Masalah Efektivitas Pendidikan
Masalah efektivitas pendidikan berkenaan dengan:
·         Kesesuaian jumlah tamatan yang dapat dihasilkan dengan jumlah tamatan yang diharapkan atau yang seharusnya dapat dihasilkan dalam setiap satuan pendidikan
·         Kesesuaian mutu tamatan yang dapat diharapkan dengan mutu tamatan yang diharapkan dalam menguasai kemampuan-kemampuan kognitif, efektif, psikomotor.
4)      Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah Relevansi Pendidikan adalah masalah kesesuaian tamatan yang dihasilkan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat, baik sebagai tenaga kerja maupun sebagai pribadi dan anggota masyarakat pada umumnya. Masalah relevansi pendidikan sedikit banyak berkenaan dengan:
·         Ketersediaannya lapangan kerja dalam masyarakat
·         Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam jenis dan tugas-tugas pekerjaan
·         Aspirasi dan tuntutan masyarakat yang terus meningkat dalam upaya mencapai mutu kehidupan
·         Mutu dan perolehan tamatan yang dihasilkan sekolah secara faktual tidak dapat memenuhi harapan dan kebutuhan dunia kerja.
c)  Karakteristik
1)      Pembangunan pendidikan adalah pembangunan manusia seutuhnya.
2)       Pembangunan pendidikan berpusat pada pembangunan operasional dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, yang ditunjang oleh pembangunan informasi pengelolaan pendidikan di tingkat pusat, wilayah dan sekolah  yang membangun. Komponen pendidikan antara lain berupa pembangunan:
                                          a.       Peraturan perundang – undangan kependidikan
                                          b.      Kurikulum pendidikan untuk semua jenis satuan pendidikan
                                          c.       Sarana dan prasarana pendidikan
                                          d.      Teknologi pendidikan
                                          e.       Dana pendidikan
                                          f.       Tenaga kependidikan
                              3)    Pembangunan pendidikan adalah pembangunan pelayanan umum yang profesional, atau yang terdapat dan menyenangkan dalam hal pengembangan keseluruhan kemampuan secara optimal dan bermanfaat bagi hidup.
                              4)      Pembangunan pendidikan merupakan pembangunan yang memerlukan waktu yang panjang berkesinambungan, paling tidak satu generasi untuk dapat melihat hasil – hasil secara utuh.
                              5)      Pembangunan pendidikan menghasilkan orang – orang yang terdidik yang biasanya disebut mencapai kedewasaan.
                              6)      Pembangunan pendidikan memberikan hasil – hasil pendidikan yang berupa orang – orang terdidik, yang diharapkan bermanfaat bagi pembangunan nasional.
                  2.2.2 Fungsi dan Peranan Hasil Pendidikan
                           a) Fungsi Pendidikan Umumnya
                           1) Konversi atau pewarisan peradaban masa lampau
·         Pendidikan mewariskan peradaban masa lampau, karena melalui orang-orang yang terdidik, kehidupan masa lampau dipertahankan, sehingga peradaban masa lampau tidak disia-siakan atau digunakan. Dengan mewariskan dan menggunakan karya dan pengalaman masa lampau, pendidikan menjadi pengawal peradaban, perantara penerusan peradaban, pemelihara peradaban, dan penggudangan peradaban. Orang-orang terdidik menjadi bayangkara, penghubung, penangkap, dan penyimpan sementara kekayaan peradaban masa lampau.
·         Pendidikan sebagai usaha sadar, membantu generasi muda mempergunakan kekayaan yang ada dalam peradaban lama dalam bentuk ilmu, seni, dan cita-cita, sebagai isi bahan ajar yang disampaikan. Generasi muda sebagai pembawa peradaban masa lampau berfungsi sebagai penyimpan khazanah peradaban lama, dengan cara mengekspresikannya dalam bentuk perbuatan atau karya budaya, penyebar peradaban lama.
                        2) Preservasi atau pemelihara peradaban masa lampau
                        3) Pengembangan peradaban masa mendatang
Orang-orang terdidik secara langsung atau tidak langsung turut melahirkan revolusi industri yang selanjutnya berkembang menuju terciptanya peradaban industri sebagai pengganti kebudayaan agraris. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu sektor pembangunan yang diharapkan agar turut menciptakan kebudayaan industri.


                        b) Peranan Pendidikan dalam Pembangunan
                                                Berkaitan dengan peranan pendidikan dalam pembangunan nasional muncul dua paradigma yang menjadi kiblat bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan kebijakan pendidikan: Paradigma Fungsional dan paradigma Sosialisasi. Paradigma Fungsional melihat bahwa keterbelakangan dan kemiskinan dikarenakan negara tidak mempunyai cukup penduduk yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap modern. Menurut pengalaman masyarakat di Barat, lembaga pendidikan formal sistem persekolahan merupakan lembaga utama mengembangkan pengetahuan malatih, kemampuan dan keahlian serta menanamkan sikap modern para individu yang diperlukan dalam proses pembangunan. Bukti-bukti menunjukan adanya kaitan yang erat antara pendidikan formal seseorang dan partisipasinya dalam pembangunan. Perkembangan lebih lanjut muncul, tesis Human Investment, yang menyatakan bahwa investasi dalam diri manusia lebih menguntungkan, memiliki economic rate of return yang lebih tinggi di bandingkan dengan investasi dalam bidang fisik.
                                                Peranan pendidikan dalam pembangunan adalah:
·         Mengembangkan Teknologi Baru
·         Menjadi Tenaga Produktif dalam Bidang Konstruksi
·         Menjadi Tenaga Produktif  yang Menghasilkan Barang dan Jasa
·         Pelaku Generasi dan Penciptaan Budaya
·         Konsumen Barang dan Jasa
c)      Peranan Manusia dalam Pembangunan
1)      Manusia sebagai Produsen
Sebagai produsen, mereka berperan sebagai:
a)      Pencipta rancang bangun atau gagasan-gagasan, baik yang bersifat cita-cita maupun teknologi baru. Dengan demikian mereka berperan sebagai:
·         Peneliti gagasan-gagasan dan teknologi baru
·         Pengembang gagasan-gagasan dan teknologi baru
b)      Pengelola operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, lembaga-lembaga, sosial budaya, politik, pertahanan keamanan, dan sebagainya. Sehubungan dengan hal ini, mereka berperan sebagai:
·         Perencana
·         Pemimpin
·         Pengawas
c)      Pelaksana operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, lembaga-lembaga, sosial budaya, politik, pertahanan keamanan, dan sebagainya. Mereka berperan sebagai:
·         Tenaga kerja teknis administratif
·         Tenaga kerja teknis operasional
2)      Manusia sebagai Konsumen
      Manusia dalam pembangunan dapat pula berperan sebagai konsumen dari hasil-hasil pembangunan. Mereka berperan sabagai:
·         Pengguna atau penikmat hasil-hasil pembangunan, baik yang berupa barang-barang kebutuhan hidup maupun jasa
·         Penilai mutu hasil-hasil pembangunan, baik yang berupa barang-barang kebutuhan hidup maupun jasa.


                              
                    












BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
    Bahwa Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaranya adalah peningkatan kualitas SDM.  Oleh sebab itu,pendidikan juga merupakn alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan.


























DAFTAR PUSTAKA

Redja Mudyahardjo “Pengantar Pendidikan” Sebuah Studi Awal Tentang dasar-dasar pendidikan pada umumnya dan Pendidikan di Indonesia (buku Perpustakaan STKIP PGRI Tulungagung)